IKLAN 2
Sebagai insan biasa, siapa pun pasti melakukan kesalahan, baik sengaja maupun tidak sengaja, baik sudah berumah tangga ataupun belum. Kesalahan yang sama juga tak luput dari pasangan suami istri.
Bagaimana menyelesaikan perselisihan yang terjadi antara suami istri?
Berikut tips yang disampaikan oleh Batsinah As-Sayyid Al-Iraqi dalam bukunya.
1. Sebaiknya masing-masing pasangan suami istri harus bisa memperlihatkan pandangan yang nyata terhadap perselisihan di antara pasangan suami istri. Karena hal tersebut terkadang bisa menjadi faktor pencentus adanya percakapan dan saling kesepahaman.
2. Cara-cara yang dilakukan pasangan suami istri ketika menghadapi pertikaian di rumah tangga bisa dengan cara menuntaskannya.
3. Hendaklah pasangan suami istri mengucapkan kata-kata yang baik ketika berbicara. Sebab, tidak diragukan lagi bahwa kata-kata yang pedas dan ungkapan yang kasar sangat berpengaruh walaupun pertikaian telah selesai.
4. Ketika perselisihan terjadi, hendaklah suami istri duduk bersama.
Sebab, berdiri ketika menghadapi pertikaian adalah cara yang salah yang bisa membuat pertikaian menjadi berlangsung lama. Sehingga, kesulitan akan semakin menancap di hati dan menjadi menyesakkan dada dan membuat hati semakin runyam.
5. Ketika akan menuntaskan perselisihan, maka harus menyeluruh terhadap semua aspek dan harus dengan penuh keikhlasan dan lapang dada.
6. Menjauhi cara-cara yang bisa menimbulkan pertengkaran. Pihak yang merasa menang atas pihak yang lainnya akan dengan cepat menyulut api permusuhan ketika terjadi gesekan ringan.
7. Ketika menyelesaikan pertikaan harus menjauhi cara-cara memvonis dan penuh keangkuhan dan pengingkaran. Karena hal ini akan memperuncing akar perselisihan.
8. Untuk kita semua, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam adalah suri tauladan. Beliau tidak pernah bersikap kasar atau keras. Justru beliau bersabda, “Sesungguhnya orang yang terbaik di antara kalian adalah orang yang paling baik budi pekertinya.”
9. Ingatlah pesan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, “Sesungguhnya orang yang buruk di mata Allah pada hari Kiamat adalah orang yang dijauhi oleh masyarakat untuk berlindung dari kejahatannya.”
10. Ketahuilah wahai suamiku tercinta bahwa perselisihan dan sikap kasar terhadap istrimu, khususnya apabila sang istri mencintai dan menyayangimu, maka hal itu bisa menjadi penyebab yang paling dominan sang istri untuk sering merasa cemas dan gelisah karena memang tabiatnya yang sangat sensitif.
11. Jangan bersikap pongah dengan garis keturunan, harta, kecantikan dan ilmu pengetahuan. Sebab, hal ini bisa mengoyak hubungan pernikahan.
12. Ketika akan memecahkan sebuah permasalahan, maka jangan menentukan keputusan apa pun kecuali setelah dipelajari baik-baik.
13. Permasalahannya harus dipahami dengan baik. Apakah hal tersebut adalah pertikaian sebenarnya ataukah hanya karena kesalahpahaman?
Mengungkapkan hakikat yang sebenarnya adalah tujuan yang diinginkan masing-masing suami istri. Mempersempitnya secara terang-terangan dan secara langsung bisa membantu untuk menghilangkan kesalah pahaman ini yang menjadi sumber permasalahannya.
14. Introspeksi diri dan mengetahui kekurangan diri terhadap Allah Ta’ala yang Mahaagung dan Mahamulia, maka dengan hal ini engkau akan menganggap kecil kesalahan yang menimpamu yang disebabkan oleh orang lain.
15. Ketahuilah wahai suami dan istri bahwa sebuah musibah yang ditimpakan selalu dikarenakan sebuah dosa.
Salah satu bentuk musibah adalah terjadinya penentangan dari seseorang yang engkau cintai. Muhammad bin Sirin berkata, “Aku mengetahui musibah yang menimpaku dari tingkah laku istriku dan binatang tungganganku.”
HALAMAN SELANJUTNYA:
IKLAN 3